Sabtu, 15 Desember 2018

MANAJEMEN PAKAN IKAN



NUTRISI DAN MANAJEMEN PAKAN

 

            Ikan lele dapat dipelihara dikolam semen atau tanah. Padat penebaran bibit bervariasi antara 150 ekor sampai 300 ekor per m2. Ukuran bibit yang ditebar juga bervariasi ada yang menebar bibit berukuran 3 – 5 cm, tapi ada juga yang menebar bibit berukuran besar 10 – 12 cm. Besarnya ukuran benih akan menentukan lamanya pemeliharaan lele hingga mencapai ukuran panen. Benih ukuran 3 – 5 cm membutuhkan waktu 90 – 100 hari hingga mencapai 85 – 100 gr per ekor, sedangkan benih ukuran 10 cm hanya butuh waktu 35 – 45 hari hingga mencapa ukuran yang sama.
Jenis kolam semen atau tanah tidak berpengaruh terhadap lama pemeliharaan. Tetapi jenis kolam biasanya berpengaruh terhadap kepadatan tebar bibit. Pada kolam semen jumlah bibit yang ditebar biasanya lebih tinggi dibandingkan kolam tanah. Pada kolam tanah bibit yang ditebar biasanya berukuran lebih besar dibanding kolam semen. Pada kolam semen bibit yang ditebar biasanya berukuran 3-5 cm sampai 7-9 cm, sedangkan pada kolam tanah bibit yang ditebar minimum 7-9 cm.
Bibit yang digunakan harus berasal dari sortiran yang sama. Bibit lele biasanya mengalami 3 kali sortiran dipembibitan ikan. Bibit yang baik .berasal dari sortiran pertama dan kedua. Bibit hasil sortiran ketiga biasanya pertumbuhannya lambat. Jika bibit tidak berasal dari sortiran yang sama maka pada saat pembesaran laju pertumbuhan ikan tidak seragam. Dalam waktu 1 – 1,5 bulan akan mulai terlihat bibit yang tumbuh sangat cepat dan bibit yang tumbuh lambat. Ikan yang tumbuh sangat cepat akan menekan  ikan-ikan kecil dalam persaingan makan.  Akibatnya ikan yang kecil akan semakin terhambat pertumbuhannya.  Akibatnya pada saat panen akan didapat ukuran ikan yang lebih kecil dari 70 gr dan lebih besar dari 120 gr.  Akibatnya biaya produksi akan meningkat sebab jumlah panen berkurang dan biaya bibit untuk menghasilkan 1 kg daging jadi naik.  Bahkan untuk ikan yang beratnya kurang dari 50 gr biasanya dibesarkan lagi hingga mencapai 80 gr.  Jika dihitung dengan cermat maka biaya untuk membesarkan ikan tahap kedua ini tidak ekonomis .  Keragaman ukuran panen tidak disebabkan oleh pakan, tetapi terutama disebabkan oleh mutu benih yang tidak sama.
Kebutuhan Nutrisi Untuk Ikan
Protein
-      Memiliki fungsi sebagai sumber energi dan bahan penyusun jaringan tubuh.
-      Sebagai bahan penyusun vitamin , hormon dan antibodi.
-      Protein terdiri dari komposisi asam amino,  mutu pakan ditentukan oleh komposisi asam aminonya, bukan jumlah proteinnya.
-      Jika makanan tidak cukup proteinnya àikan akan terus makan hingga proteinnya terpenuhi.
-      Jika makanan mengandung protein lebih tinggi dari kebutuhan, maka akan dibuangsebagai energi.
Lemak
-      Merupakan sumber energi yang utama,  tetapi  dalam pakan harus disesuaikan keseimbangannya dengan sumber energi yang lain.
-      Jika lemak dalam pakan terlalu tinggi, maka ikan akan berhenti makan sehingga asupan lemak dari pakan juga akan terhenti.
-      Jika lemak terlalu banyak, maka akan terkumpul diorgan dalam sehingga bisa menyebabkan fatty liver à berbahaya.

Karbohidrat
-      Merupakan sumber energi yang paling murah tetapi ikan terbatas dalam memanfaatkannya.
-      Energi dari karbohidrat bisa ditingkatkan dan dimanfaatkan oleh ikan jika pakan dibuat menjadi pakan apung.
Vitamin dan Mineral
-      Dibutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi harus ada dalam pakan.
-      Kekurangan salah satu vitamin dan mineral bisa menyebabkan defisiensi, sebaliknya jika berlebihan akan dibuang oleh tubuh, sehingga ongkos produksi pakan meningkat.
                       

Manajemen Pemberian Pakan
1.Tabel Pemberian Pakan.
Kita bisa mengatur jumlah pemberian pakan ikan dengan memakai tabel pemberian pakan.  Yang dimaksud dengan tabel pemberian pakan adalah prosentase pemberian pakan terhadap biomass ikan di kolam. Kesulitan pemakaian tabel pemberian pakan  adalah kita harus selalu memantau perkembangan ikan dan menyesuaikan jumlah pakan yang diberikan sesuai dengan berat tubuh dan jumlah ikan di kolam. Selain karena sifat ikan lele yang rakus, pendugaan jumlah ikan dalam kolam juga sulit dilakukan.  Kondisi air yang keruh dan sifat kan yang cenderung menggerombol sangat menyulitkan pendugaan jumlah ikan.  Jumlah kematian ikan terjadi pada saat ikan masih kecil ( usia < 1 bulan ), maka pendugaan populasi ikan setelah umur  > 1 bulan dapat dilakukan, terutama jika kematiannya cukup besar.

2.Penerapan Kekenyangan 90 %
Ikan lele mempunyai kecendrungan kondisiselalu lapar, maksudnya setiap kali diberi makan ikan lele memberi reaksi positif.  Pemberian pakan ad libitum atau makan sekenyangnya sulit dilakukan, sebab ikan akan selalu tampak lapar .  Hal ini menyebabkan pemberian pakan akan berlebihan.  Untuk mencegah overfeeding ( kelebihan pakan ) maka jumlah pakan yang diberikan harus dibatasi, ikan diberi makan secukupnya .  Salah satu cara adalah dengan mengurangi jatah pemberian pakan sekenyangnya sebanyak kira-kira 10 %.  Jika ikan terlihat kenyang deengan pemberian 20 kg maka jumlahnya dikurangi 10 % , tinggal 18 kg.  Jumlah ini dipertahankan selama skitar 5 hari, lalu ditambah menjadi 20 kg hingga hari ke 10.  Pada hari ke 11 pendugaan kekenyangan 100 % harus dilakukan kembali seperti hari ke 1, setelah jumlah pakan ditemukan , makadikurangi 10 % untuk pemberian pakan hari ke 11 s/d 15.  Dan pada hari ke 16 jumlah pakan kembali ditambah 10 %.  Demikian seterusnya .  Penentuan kekenyangan 100 % adalah : jika pakan terahir yang kita berikan tidak habis dalam waktu 3 menit. Keuntungan pemberian pakan dengan kekenyangan 90 % adalah :
-      Dari penelitian ditemukan bahwa tingkat kekenyangan 80 – 100 % memiliki efek pertumbuhan yang sama, sehingga ikan yang kenyang 80 % akan tumbuh sama baiknya dengan ikan yang kenyang 100 %.
-      Kita tidak perlu melakukan sampling rutin karena pendugaan biomass di kolam tidak diperlukan untuk menentukan umlah pakan.
-      Menggunakan pakan apung relatif lebih medah diterapkan metode ini karena pakan terlihat/ terpantau jika termakan atau tidak.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menejemen pemberian pakan adalah :
-      Perhatikan kondisi ikan dan kondisi lingkungan.  Jika ikan tidak memiliki nafsu makan, berarti ada sesuatu yang terjadi (penyakit, lingkungan buruk).
-      Ikan memerlukan oksigen untuk mencerna makanannya.  Jika kandungan oksigen turun, maka kurangijumlah pakan.
-      Kuangi makan jika suhu air turun.
-      Pemberian pakan dengan selang waktu 6 – 8 jam ( 2 kali sehari ) memiliki efisiensi pakan yang lebih baik.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINA PADI

BUDIDAYA NILA SISTEM MINA PADI PENDAHULUAN Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan di sela-sela tanaman padi, seba...

Popular