BUDIDAYA IKAN
LELE
MENGENAL LELE
1. Hidup pada semua perairan tawar seperti waduk, danau, bendungan dan
genangan air.
2.
Di alam bebas lebih menyukai air yang mengalir pelan-pelan.
3.
Suhu 20 – 30 ° C.
4.
Dapat hidup pada perairan yang jelek ( O2 minim ).
5.
Pemakan segala (omnivora)
6.
Termasuk binatang malam.
7.
Dapat dipelihara di kolam tanah, Semen, dan terpal
BIOLOGI
Klasifikasi :
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophisy
Famili : Siluridae
Genus : Clarias
Species : Clarias sp
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophisy
Famili : Siluridae
Genus : Clarias
Species : Clarias sp
Habitat, lingkungan hidup lele adalah air tawar. Lele relatif
tahan terhadap kondisi air yang menurut ukuran kehidupan ikan dinilai kurang
baik. Lele juga dapat hidup dengan padat penebaran tinggi maupun pada kolam
yang kadar oksigennya rendah karena lele mempunyai alat pernapasan tambahan
yang disebut arborescent/ labirin yang membuat lele mengambil oksigen langsung
dari udara untuk pernapasannya.
Perilaku, Pada dasarnya
lele binatang nokturnal, artinya bersifat
aktif pada malam hari atau suasana gelap. Oleh karena itu di siang hari
lele lebih suka bersembunyi atau berlindung di balik benda-benda atau bebatuan
di dasar perairan.
Pakan, Pakan alami
lele adalah binatang-binatang renik yang hidup di lumpur dasar maupun di dalam
air, antara lain cacing, jentik-jentik nyamuk, larva serangga, anak-anak siput,
kutu air (zooplankton). Lele juga dapat bersifat buas bahkan kanibal, yaitu
memakan sesama ikan yang ukurannya lebih kecil bahkan juga mau memakan anaknya
sendiri kalo terpaksa karena kekurangan pakan. Lele juga mau memakan berbagai
bahan makanan berupa limbah pertanian, limbah rumah tangga, maupun limbah
industri bahan makanan, limbah kotoran binatang ternak yang disembelih, ampas
kelapa, ampas tahu. Pakan buatan pabrik dalam bentuk pelet sebenarnya sangat
digemari lele, namun harga pelet relatif mahal sehingga penggunaannya harus
diperhitungkan agar tidak rugi mengingat harga jual lele relatif murah.
KOMODITAS
UNGGULAN
1.
Cara budidayanya mudah
2.
Masa budidayanya cepat 2 - 2,5 bulan sudah bisa dipanen.
3.
Cocok untuk berbagai kondisi lingkungan
4.
Tidak memerlukan ganti air (sedikit)
5.
Pemasaran mudah
METODE DAN
BUDIDAYA
Pembuatan kolam
1.
Kolam Terpal Galian, Buatlah galian misalnya selebar 3x5
dengan kedalaman 50 cm, tanah hasil galian dapat diletakkan dipinggir sebagai
pematang. Pasang atau gelar terpal diatas galian dan pancang menggunakan patok
dan tali.
2.
Kolam Terpal Pagar, Buatlah kerangka kolam menggunakan
bambu yang berbentuk persegi, rakit bambu tersebut sedemikian rupa hingga
berbentuk seperti pagar bambu, pasang atau gelar terpal sesuai dengan luas yang
diinginkan.
KRITERIA TEKNIK BUDIDAYA LELE
1.
Lama Pemeliharaan 2- 2,5 bulan
v Benih ukuran 8
- 12 gram, panjang 3 - 5 cm, 5 - 7cm
v Panen ukuran
100 gram
2.
Ukuran wadah : 10 m2- 100m2
3.
Bentuk wadah : Kolam tanah, kolam semen, kolam terpal
4.
Aliran air : Saluran pemasukan dan pembuangan diletakkan
terpisah dan berseberangan
5.
Pemupukan dapat di berikan berupa pupuk kandang, pupuk
hijau dan pupuk kimia dengan dosis ± 0,5
kg per meter
6.
Pemberian Probiotik untuk meningkatkan daya dukung
perairan dan membantu dekomposisi bahan organik.
7.
Pemberian kapur untuk menaikkan pH dan pencegahan
munculnya bakteri dan patogen serta mematikan organisme pengganggu dalam tanah,
dosisnya ± 0,1 kg per meter
8.
Pemberian antibiotik dapat dilakukan untuk pencegahan
penyakit (bakterial dan parasit), antara lain : oxytetrasiclin, terramycin,
vitamin C. Dapat digunakan dengan langsung mencampur ke air maupun ke pakan
ikan. Dosis dapat di baca pada label kemasan.
9.
Ketinggian air :
75 -150 cm
10. Padat tebar
: 75 – 150 ekor/m2
11. Dosis pakan 3 –
5 % berat total ikan/ hari
v Metode
pemberian pakan berupa pellet (per 1000 benih);
a.
Hari ke 0 – 14 sebanyak 0,3 - 0,5 kg per hari
b.
Hari ke 14 – 28 sebanyak 0,7 - 1,7 kg per hari
c.
Hari ke 28 – 42 sebanyak 1,7 - 2,5 kg per hari
d.
Hari ke 42 – 56 sebanyak 2,0 - 3,4 kg per hari
v Pemberian pakan
tambahan seperti (limbah ternak dan rumah tangga) juga dapat diberikan selain
pakan pellet
v Total pakan
pelet yang diberikan sampai panen per 1000 ekor : 70 - 120 kg pellet, ± 2
- 2. 5 karung.
12. Jenis Frekuensi pemberian pakan ikan 2 – 3 kali
(waktu efektif jam 10.00 pagi dan 18.00 sore)
13. Perhitungan
biaya budidaya lele per siklus produksi (per 1000 ekor )
v Benih : 1000 x
harga Rp.150,- : Rp 150.000,
v Pakan : 2,5 x
200.000 : Rp
500.000,
v Pakan tambahan : Rp 75.000,
v Pupuk, kapur,
obat2an : Rp 50.000,
Total
biaya Rp 775.000
PEMBENIHAN
PEMBEDAAN JANTAN DAN BETINA
Menurut Effendie (1984), pada ikan untuk membedakan
jantan atau betina dapat dilihat atau dicirikan menjadi dua, yaitu :
§
Sifat seksual
primer
Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya
organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium
dan pembuluhnya pada ikan betina dan pada ikan jantan testis dengan
pembuluhnya. Biasanya pada ikan-ikan muda sifat seksual primernya sukar
ditentukan walaupun ikan itu gonokhoris berdiferensiasi.
§
Sifat seksual
sekunder.
Sifat seksual sekunder adalah tanda-tanda luar yang dapat
dipakai untuk membedakan jantan dan betina. Ikan dikatakan memiliki seksual
dimorfisme jika satu spesies ikan mempunyai sifat morfologi yang dapat
dipakai untuk membedakan jantan dan betina. Kemudian apabila yang menjadi tanda
adalah warna maka ikan itu memiliki seksual dikromatisme. Pada
dasarnya sifat seksual sekunder dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Sifat seksual sekunder sementara.
Tanda ini
muncul hanya pada waktu musim memijah saja.
b. Sifat seksual sekunder permanen.
Tanda ini tetap
ada sebelum, selama dan sesudah musim memijah
Perbedaan ikan Lele jantan dan betina adalah ikan Lele
jantan mempunyai alat kelamin berbentuk runcing dan hanya memiliki satu lubang
sebagai urogenital. Sedangkan ikan Lele betina
alat kelaminnya berbentuk bulat dan memiliki dua lubang yaitu untuk
genital dan urine.
Urutan Pembenihan
1.
Menyiapkan Induk
Jantan da Betuna yang telah siap menijah (matang gonad)
Induk siap pijah betina umur 1- 1,5 tahun dan berat
0,75-1 kg
Induk siap pijah jantan umur 1- 1,5 tahun dan berat
0,5-0,75 kg
2.
Siapkan kolam
pemijahan ukuran kurang lebih minimal 2x4m, bersihakan dari semua kotoran,
ketinggian air 60-80 cm
3.
Sediakan kakaban
sebagai media peletakan telur
4.
Campur indukan di
kolam pemijahan pada waktu sore hari (waktu pemijahan pada malam hari)
5.
Keesokan hari cek
kolam pemijahan apakah sudah ada telur atau tidak. Jika
sudah ada ambil induk danpisahkan ke kolam lain.
6.
Penetasan
telur 16 -20 jam pada suhu 27 -290C
PEMBENIHAN
PEMBEDAAN JANTAN DAN BETINA
Menurut
Effendie (1984), pada ikan untuk membedakan jantan atau betina dapat dilihat
atau dicirikan menjadi dua, yaitu :
§ Sifat seksual
primer
Sifat seksual
primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan
dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan
pada ikan jantan testis dengan pembuluhnya. Biasanya pada ikan-ikan muda sifat
seksual primernya sukar ditentukan walaupun ikan itu gonokhoris
berdiferensiasi.
§ Sifat seksual
sekunder.
Sifat seksual
sekunder adalah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan
betina. Ikan dikatakan memiliki seksual dimorfisme jika satu spesies
ikan mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan
betina. Kemudian apabila yang menjadi tanda adalah warna maka ikan itu memiliki
seksual dikromatisme. Pada dasarnya sifat seksual sekunder dibagi
menjadi dua, yaitu :
a. Sifat
seksual sekunder sementara.
Tanda ini muncul hanya pada waktu musim
memijah saja.
b. Sifat
seksual sekunder permanen.
Tanda ini tetap ada sebelum, selama dan
sesudah musim memijah
Perbedaan
ikan Lele jantan dan betina adalah ikan Lele jantan mempunyai alat kelamin
berbentuk runcing dan hanya memiliki satu lubang sebagai urogenital. Sedangkan
ikan Lele betina alat kelaminnya
berbentuk bulat dan memiliki dua lubang yaitu untuk genital dan urine.
Urutan
Pembenihan
1.
Menyiapkan Induk Jantan da Betuna yang telah siap menijah
(matang gonad)
Induk
siap pijah betina umur 1- 1,5 tahun dan berat 0,75-1 kg
Induk
siap pijah jantan umur 1- 1,5 tahun dan berat 0,5-0,75 kg
2.
Siapkan kolam pemijahan ukuran kurang lebih minimal 2x4m,
bersihakan dari semua kotoran, ketinggian air 60-80 cm
3.
Sediakan kakaban sebagai media peletakan telur
4.
Campur indukan di kolam pemijahan pada waktu sore hari
(waktu pemijahan pada malam hari)
5.
Keesokan hari cek kolam pemijahan apakah sudah ada telur
atau tidak. Jika
sudah ada ambil induk danpisahkan ke kolam lain.
6.
Penetasan telur 16 -20 jam pada suhu 27 -290C
Pendederan
1
•
Padat tebar larva : 20 ekor/liter
•
Wadah : bak tembok/plastik/fibre glass
•
Kedalaman air : 20-40 cm
•
Pakan : cacing Tubifex sp. (minggu pertama), kombinasi
cacing Tubifex sp. dengan pakan buatan (minggu kedua) dan pakan buatan (minggu
ketiga). Pakan alami diberikan secara ad
libitum, sedangkan pakan buatan dengan dosis 10-15 % bobot biomas dengan
frekuensi pemberian empat kali per hari
•
Sistem air : air bening (clear water) atau air hijau
(green water)
•
Lama pemeliharaan : 14 -21 hari
•
Seleksi ukuran dan kelengkapan organ (tidak cacat)
Pendederan
2
•
Padat tebar larva : 150 ekor/m2
•
Wadah : bak tembok/plastik/fibre glass atau kolam
•
Kedalaman air : 30-50 cm
•
Pakan : Pakan tepung (minggu pertama) dan pelet butiran
satu mm, sebanyak 10-15 % bobot biomas/hari (minggu pertama-kedua) dan 5 % bobot biomas/hari dengan frekuensi
pemberian tiga kali per hari
•
Lama pemeliharaan : 21-28 hari
•
Seleksi ukuran dan kelengkapan organ (tidak cacat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar